PERTEMUAN KE-19

RESUME MATERI    :  MENULIS DIKALA SAKIT
HARI/TANGGAL      :  SENIN, 15 NOVEMBER 2021
NARASUMBER        :  SUHARTO, S.Ag., M.Pd.
MODERATOR           :  HASIMA ABDI PUTRI
PENULIS                   :  RENI LESTARI

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua, salam sehat dan selalu semangat...

Alhamdulillah malam ini aku bisa mengikuti pertemuan ke-19 Pelatihan Belajar Menulis asuhan Om Jay, semoga materi yang akan disampaikan narasumber bisa aku simak dengan baik. Seharusnya bertambah ilmu dan pengalaman, menjadi asupan energi yang baik untuk aku berkarya. Sungguh kesedihan yang mendalam bagiku, hingga saat ini ide-ideku sudah sangat banyak,  namun belum satupun tulisanku tuntas.

Bersama Narasumber Hebat Bapak Suharto, S.Ag., M.Pd. biasa disapa Cing Ato dan Moderator Keren Hasima Abdi Putri, yang biasa disapa Bunda Shima, akan memandu pertemuan malam ini dengan materi luar biasa "Menulis Dikala Sakit". Mengawali pertemuan malam ini Moderator mengucap salam dan menyapa peserta BM 21 dan 22. Malam ini adalah malam ke-19 artinya tinggal satu pertemuan lagi maka resume peserta BM akan siap dibukukan. Semangat peserta BM jangan sampai kendor, selangkah lagi kita akan di tangga teratas, dan terus tingkatkan semangat ada 10 pertemuan tambahan untuk memupuk motivasi kita semua. Mengingatkan peserta untuk mengisi link absensi sebagai bukti mengikuti perkuliahan malam ini.

Pertemuan ke-19 malam dibagi menjadi sesi yaitu :
1. Pembukaan
2. Penjabaran materi 
3. Sesi Tanya Jawab 
4. Penutup 

Bagi yang ingin bertanya, silakan japri ke 082121448538. 
Sosok Cing Ato Narasumber Hebat kita  malam ini, beliau seorang Guru Fikih di MTsN 5 Jakarta, berasal dari Betawi, Jakarta. Penulis produktif yang telah menghasilkan karya-karya hebat hingga saat ini kondisi beliau sakit tetap menulis...Luar Biasa Cing Ato, Semangat Berkaryamu yang tidak pernah padam, semoga menjadi imun yang terus menguatkanmu hingga kesembuhan hadir kembali. Aamiin. Cing Ato juga Narasumber Hebat pada Pelatihan Menulis KSGN PGRI 2021 gelombang 17 dan gelombang 19.

Yuk simak tautan berikut , video Cing Ato yang tetap semangat berkarya meski kondisinya sedang sakit https://youtu.be/tVSJLPutgtU

Mengawali materi dengan  mengucap salam dan menyapa hangat dan mendoakan peserta, serta berterima kasih pada Om Jay yang telah memberikan kesempatan ketiga untuk bergabung bersama rekan-rekan guru dan profesi lainnya dalam pelatihan menulis gelombang 21 dan 22 ini. Semoga sehat dan sukses selalu. Beliau mengucapkan terima kasih pada moderator Keren Bunda Shima yang memandu pertemuan ke-19 malam ini.

Cing Ato ingin berbagi pengalaman menulis, menurut beliau secara teori masih banyak kurangnya karena itu beliau ingin memberikan support pada peserta BM 21 dan 22. Cing Ato bercerita awal menulis, bahwa keinginan menulis sudah lama, bahkan untuk mendukung keinginannya beliau membeli buku tentang tulis-menulis, mengikuti acara jurnalis, namun beliau tetap merasa tidak bisa menulis, meskipun pernah diundang untuk menulis, tulisannya masih kaku dan kering, beliau tidak bisa merangkai kata menjadi sebuah kalimat, apalagi kalimat yang indah bertabur diksi yang penuh hikmat.
Satu hal yang patut diacungi jempol, beliau tidak putus asa apalagi saat booming literasi di sekolah atau madrasah Cing Ato mencoba untuk bisa menulis.

Ketertarikan Cing Ato untuk menulis diawali saat kegiatan membaca dijadikan pembiasaan tiap hari Selasa di sekolah tempat beliau mengajar, dan beliau suka membawa buku, membaca menjadi hal yang sudah biasa. Siswa dibiasakan membaca, siswa juga dilibatkan dalam kegiatan tulis-menulis, hingga jadilah buku antologi wujud literasi menulis. Akhirnya Cing Ato mencari wadah pelatihan menulis.

Dari Facebook, Cing Ato memperoleh info ada pelatihan menulis KSGN di wisma UNJ. Di sinilah awal beliau kenal dengan pak Namin, Om Jay, Om Dedi, dan lainnya hingga beliau sering ikut kegiatan dalam menulis. Dari kegiatan ini beliau mengetahui cara menulis  terutama apa yang disampaikan oleh Om Jay." Tulis apa yang ada disekitar kita, tulis yang sederhana dahulu, tulis yang kamu bisa dan kuasai, serta mulailah menulis apa yang kamu alami dan rasakan" itulah sepenggal kalimat yang beliau pahami sampai sekarang. Ada kalimat inspiratif yang menjadi kartu nama beliau "Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi" yang memotivasi beliau untuk selalu menulis. Cing ato membuat turunan kalimat tersebut "Menulislah setiap hari dan lihatlah apa yang terjadi".
Dari sini beliau mempunyai buku antologi pertama "Bukan Guru Biasa" 2016.


Cing Ato  pun berguru lagi dengan grup Media Guru, dari sana beliau menerbitkan buku perdana solo"Mengejar Azan" buku cerita tentang perjalanan menuntut ilmu. Dasar  ilmunya dari Om Jay lalu dipoles oleh media guru.


Cing Ato sangat bangga ketika mempunyai karya sendiri.  Karya perdana beliau itu  diabadikan dengan minta bantuan pelukis untuk melukisnya. Ketika bahagia mulai datang Cing Ato harus menerima sakit , ibarat untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Saat badai tornado menghantam dengan dahsyatnya, tubuh yang tadinya tinggi, gagah, ganteng dengan sekejap mata lumpuh total tak berdaya, hanya menyisakan mata, telinga, dan otak. Untuk bernapas pun tidak bisa. Jika tidak cepat ditangani. Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un. 

Sakit yang dialami Cing Ato sungguh berat, beliau dirawat di  ICU selama 1,5 bulan, 3 bulan di ruang HCU, 2 Minggu di ruang inap biasa. Pulang dalam kondisi lumpuh. Satu tahun badan tak bergerak, setelah satu tahun mulai ada gerakan tangan, butuh enam bulan tangan kiri bisa memegang wajah, lalu disusul tangan kanan. Jari tangan masih kaku dan tidak bisa menggenggam, untuk menekan remot saja tidak mampu.1.5 tahun Cing Ato hanya berbaring dan terkadang suntuk menghampiri.1.5 tahun putus dengan dunia luar, tidak tahu perkembangan dunia luar seperti apa. 

Kegiatan menulis Cing Ato benar-benar dilakukan saat beliau sakit, saat handphone istri beliau tertinggal dan berdering, beliau meminta tolong asisten rumah tangga untuk mengambilnya dan meletakkan di atas dada beliau. Cing Ato mencoba  menyentuh a.lhamdulillah bisa terbuka. Dalam hati kecil beliau berkata. "Ke mana handphone milik saya yang sudah 1,5 lepas dari tangan saya." Cing Ato meminta HP dan minta dibelikan kartu baru pada istrinya, ketika istri beliau pulang dari sekolah.

Terasa hidup kembali...kalimat yang sepintas disepelekan orang lain, namun tidak begitu bagi Cing Ato, Semangat mulai dirasakan dengan hadirnya handphone beliau. Cing Ato belum maksimal menggunakan HP, menggenggampun belum bisa, dengan bantuan alat HP disangkutkan pada jari jempol tangan kiri dan dengan jari tengah beliau mulai menulis. Alhamdulillah jari manis dan kelingking beliau tertekuk hingga tidak menghalanginya untuk menulis. Jari tengah beliau  gunakan untuk mengetik karena jari tengahnya yang terpanjang. Cing Ato sangat bersyukur atas semua yang terjadi karena selalu ada hikmah di balik kejadian apapun yang menimpa kita. Masyaa allah ...

Cing Ato mengawali kegiatan menulisnya  dengan  mulai melacak akun Facebook beliau, alhamdulillah hanya memerlukan waktu 3 hari untuk bisa melacak akun FB beliau. Simpati dan empati berdatangan sejak beliau memposting kondisi beliau saat ini. Dalam hati beliau bertanya kenapa  tidak menulis sesuatu yang bermanfaat untuk orang banyak. Akhirnya beliau  menulis apa yang pernah  dibaca,di lihat, dan  didengar.  Kesenangan beliau  pada  motivasi, mendorong beliau menulis artikel sederhana tentang motivasi hidup hampir setiap hari, selain menuliskan juga apa yang sedang terjadi pada diri beliau saat ini. Begitu  asyiknya menulis tiap hari  hingga lupa bahwa beliau sedang sakit tahunan, secara perlahan tapi pasti ada progres yang menggembirakan, subhanallah tubuh Cing Ato mulai bergerak satu persatu. Alhamdulillah...

Sungguh menakjubkan... respon positif pada tulisan Cing Ato banyak berdatangan,  banyak yang membaca, bahkan selalu menunggu tulisan berikutnya. Hal inilah yang membuat Cing Ato tambah semangat, hingga beliau tidak tidur sebelum menemukan  bahan untuk ditulis besok. Kebiasaan menulis Cing Ato setiap selesai salat Subuh hingga jam 7. Menulis sambil rebahan di atas kasur, berangsur-angsur kondisi Cing Ato mulai membaik hingga bisa menulis sambil  duduk  di atas roda. Cing Ato menulis di mana saja...di atas kasur, di luar rumah ketika menjemur badan, di mobil sambil menikmati macetnya arus lalulintas, di rumah sakit sambil menunggu panggilan dokter. Di manapun beliau ada di situlah beliau menulis, bahkan ketika sedang terapi pun beliau suka menulis.

Saat dalam perjalanan ada sahabat beliau (Om Jay)  menghubungi beliau. Melalui WhatsApp dan vicol. Om Jay  mengajak beliau untuk ikut pelatihan menulis, meski dalam  keterbatasan  leher masih memakai alat trakeastomi, dan hidung masih memakai NGT untuk selang makan. Cing Ato menyatakan ikut. Jika beliau lelah dan pusing  tidak ikut kegiatan, tapi materinya beliau simpan diaplikasi catatan.
Aplikasi catatan yang ada di HP adalah  tempat beliau menulis sebelum dishare  ke blog dan Facebook.
 Menulislah setiap hari dan lihatlah apa yang terjadi. Turunan kalimat dari Om Jay ini mujarab. Turunan kalimat dari Om Jay ini mujarab. Kalimat ini sebagai penyemangat beliau, sekaligus ingin membangkitkan dan mengajak teman-teman untuk menulis. Cing Ato tetap maju pantang surut ke belakang meski kadang sering dicibir. Karena beliau ingat pesan Om Dedi "Ingat apa yang menurut kita bagus belum tentu orang lain menerima" artinya terus berjuang. Kejadian luar biasa...teman-teman beliau satu persatu mengikuti beliau dan sudah mempunyai karya, bahkan murid beliau pun mengikuti dan sudah menghasilkan karya. Begitupun teman-teman di medsos, mereka menulis karena terinspirasi dari beliau. Luar biasa Cing Ato menginspirasi banyak orang dengan kegiatan menulisnya.

Dari buku-buku karya Cing Ato, sudah 12 buku dengan  6 judul...yang sengaja beliau berikan saat rapat, agar teman-teman termotivasi dan keluar dari zona nyaman. Foto beliau dishare ke Kanwil Kemenag Jakarta,  mendapat  respon oleh Kasi dan beliau ingin mengadakan wawancara untuk persiapan tgl. 26 November pada peringatan hari guru. "Benar kata om Jay. Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi 👍👍👍👍👍 super sekali om Jay 👍👍👍👍"

Alhamdulillah, digelombang ini ada sahabat kuliah Cing Ato yang mengikuti pelatihan ini. Beliau sering minta pendapat Cing Ato dan minta dikoreksi. Beliau pesan jangan hanya menulis resume, menulislah yang lain. Kini  tulisannya semakin gurih, renyah dengan diksi-diksi keren...beliau saja  menurut Cing ato dari sinilah lahir buku demi buku secara estafet. Sesuatu yang tak terbayangkan sebelumnya. Kemustahilan versus realita berwujud keniscayaan. Kalau kita ingin belajar, belajar, dan belajar pasti kita bisa. Lelah pasti ada apalagi dalam kondisi serba keterbatasan, memegang buku saja beliau susah, begitu juga membuka buku. Dengan bantuan istri, anak, dan asisten rumah tangga, beliau bisa membaca buku untuk memperkaya tulisan beliau. "Menulis itu identik dengan membaca. Jangan berpikir menjadi penulis kalau malas membaca." pesan Cing Ato yang sangat menyentuh batin ini.

Beliau mencoba untuk membuka laptop walau berat jari ini untuk menekan hurup dan angka, tapi tetap beliau paksakan hingga tanpa sadar sebagai media terapi beliau,  hingga jari beliau kuat menekan huruf-huruf. Cing Ato lanjutkan kegiatan menulisnya dengan  memindahkan tulisan yang ada di blog dan Facebook ke laptop, dikelompokkan sesuai tema yang beliau inginkan, hingga diedit  menjadi sebuah buku. Untuk mempertajam tulisan Cing Ato berguru dengan Pak Akbar Zaenudin penulis buku best seller Man Jadda wa Wajada. Jadilah sebuah buku motivasi.

Inilah karya tulis Hebat Cing Ato
Sebelum sakit
1. Mengejar Azan (2018)

Setelah sakit
2. GBS Menyerangku (2020)
3. Menuju Pribadi Unggul (2020)
4. Belajar Tak Bertepi (2021)
5. Kisah inspiratif Seni Mendidik Diri (2021)
6. Aisyeh Menunggu Cinte (2021)
7. Menepis Kesulitan Belajar (2021)

Masih dalam proses
1. Kado Spesial Sang Bintang
2. Lentera Ramadan
3. Cing Ato Berpantun
4. Cing Ato Berpuisi
5. Menulis di Kala Sakit

Masih dalam ide
1. Menyongsong pendidikan abad 21
2. Guru Berkharisma
3. Belajar Fikih ( buku pelajaran)
4. Dll.....

Cing Ato pun mulai belajar menulis puisi, pantun, dan cara membuat cover. "Insyaallah, saya akan pelajari bagaimana cara layout buku." ucap Cing Ato penuh semangat. "Pada saatnya nanti saya bisa menulis, membuat cover, membuat layout sendiri, dan terakhir jadi penerbit mayor". Bagi Cing Ato
menulis saja terus, biarkan orang lain yang menilainya. Ternyata menulis dikala sakit, banyak yang merespon. Banyak teman guru baik di dunia nyata maupun Maya. Melontarkan kalimat-kalimat sanjungan ."Bapak merupakan motivator saya", " bapak guru inspiratif " saya malu pada diri saya bapak yang sakit saja bisa berkarya, sementara saya tidak". Itulah di antara kalimat yang terlontar dari para sahabat. Kalimat yang terlontar dari aku juga Cing Ato...

Bukan saja mendapat sanjungan dari para sahabat medsos, para youtuber pun sampai berkunjung ke rumah dan berjumpa denganbeliau. Mereka melabelkan beliau sebagai guru motivator yang inspiratif.
Beberapa channel  yang terinspirasi oleh sepak terjang Cing Ato :

 Channel YouTube Sutrisno Muslim
 Channel YouTube Akbar Zaenudin
 Chanel You tube Alumni

Betapa kaget Cing Ato ketika ada seseorang yang meminta beliau menjadi narasumber. Hal ini pernah terbersit  dalam hati, suatu saat beliau akan menjadi narasumber. Menjadi narasumber diawali ketika sahabat beliau,  meminta Cing Ato untuk mengisi  acara motivasi di grup guru  karena masih terbatas bicara beliau tidak menerima tawaran ini. Meskipun belum terlaksana hal ini memberi motivasi pada beliau. Permintaan kedua menjadi narasumber  dari Om Jay untuk mengisi materi pada menulis gelombang 17, gelombang 18, gelombang 21, hingga gelombang 22 ini.  

Beliau menolak menjadi narasumber dari komunitas menulis dari tanah rantau karena pelatihan ini menggunakan zoom, sementara suara beliau belum jelas. Karena itu beliau sedang latihan bicara. Inilah tautan link video Cing Ato latihan berbicara : 
Saat menutup materi Cing Ato menyampaikan bahwa disediakan 6 buku beliau untuk 3 penanya terbaik dan 3 resume terbaik bukan copy paste tentunya. Kalimat penuh makna dan penuh semangat yang luar biasa dari Cing Ato :

"Jangan takut untuk menulis, 
Jangan menunggu pintar baru menulis, menulis saja dahulu nanti pasti pintar.
Awali menulis yang sederhana, yang  kita bisa dan yang kita kuasai. 
Mulailah menulis dengan apa yang kita alami dan rasakan, itu lebih mudah.  
Untuk memperkaya tulisan kita, silahkan baca tulisan-tulisan karya orang lain."

Dan jangan lupa membeli karya teman...pesan Cing Ato...agar literasi di negara semakin berkembang.
Harapan beliau peserta  akan semakin terpacu lagi semangatnya untuk tetap menulis dan menghasilkan karya setelah mengikuti pertemuan malam ini.
Bunda Shima mempersilakan peserta yang mau bertanya bisa ke 082121448538 🙏🏼

P1 
Assalamualaikum Cing Ato. 
Saya Widya dari Malang. 
Membaca pengalaman Cing Ato sungguh luar biasa. Baru kali ini saya mendengar cerita inspirasi yang membuat hati saya berkedut, air mata menetes tanpa terasa. Seolah tetesannya menyaingi hujan gerinis dikota Malang. 
Ya Allah menangis hati saya. 😭😭😭😭

1.  Cing, apa motivasi terkuat Cing Ato untuk menulis saat itu. 
     Karena saat sakit tentu perasaan depresi yang banyak melingkupi kita 
     Bagaimana caranya memompa semangat ketika cing Ato down atau merasa kesakitan. 
     (Saya malu dengan diri ini. Sehat tapi malas menulis 😭😭😭 seolah saya dicambuk dengan cerita       cing) 

2.  Bagaimana sekarang kondisi kesehatan Cing Ato 
     Saya doakan Cing Ato semoga selalu sehat. Dan selalu memotivasi dan memberi manfaat untuk             sesama.
     Terima kasih bunda Widya dari Malang.

J1
1.  Ketika saya sehat saya sering ceramah dan khutbah baik di madrasah atau di masyarakat. Maka,            ketika sakit saya berpikir apa ya kira-kira yang bisa saya lakukan dan ada manfaatnya untuk orang         banyak. Akhirnya, saya menulis tentang karakter manusia. Maka, tulisan saya isinya motivasi                 bagaimana menjalankan hidup semestinya.
2.  Setidaknya jika saya menulis tentang kebaikan, pasti Allah pun tidak tinggal diam.
3.  Agar tulisan-tulisan saya bisa dinikmati oleh keturunan saya, setidaknya bisa memotivasi generasi         selanjutnya.
     Alhamdulillah, kondisi saya berangsur membaik...
    Aamiin terima kasih bunda 🙏

 P2 
 Salam.. saya Mulyanita dari Bekasi. Cing ato kalau boleh tau cing ato sakit apa?
 Satu lagi pertanyaannya cing ato, di awal cing ato bilang menulis di blog dan Facebook, adakah   kekhawatiran cing ato Kalau tulisan itu akan dicuri oleh orang lain? 
 Terima kasih, sehat selalu Cing Ato🌸
 Terima kasih bunda Mulyanita dari Bekasi.

 J2
 Saya sakit GBS  kelumpuhan syaraf. Seluruh syaraf saya tidak berpungsi. Sampai nafas pun tidak bisa.
 Saya berkaca pada para ulama. Adakah mereka hawatir tulisannya dicuri orang. Justru dia bahagia         tulisannya bisa sampai ke orang banyak. 
 Nulis itu niatkan lillah... dan semua milik Allah. 
 Saya tidak khawatir... karena tujuan saya menebarkan kebaikan....
 Apalagi kata-kata yang saya susun juga dari orang lain.

P3
Assalamualaikum.wr.wb.mlm ..Cing..sya Lusi Apriyana dari SMKN2 Pangkalpinang..gmn caranya agar kita bisa membuat judul yang sesuai dengan tulisan kita..terkadang saat membuat tulisan sya sering kali merasa kl judul yg saya buat itu kurang mengena pada tulisan yang saya buat..mkc seblumnya..
Mohon maaf kalau saya agak lambat cing ato 🙏🏼 jaringan di daerah sy lagi naik turun,  sejak sore hujan angin kencang 🙏🏼

J3
Terima kasih bunda Lusi Apriyana.
Pertama ketika saya membuat judul buku pertama saya pelajari buku om Jay. Ternyata om Jay membuat judul di cover buku diambil dari judul-judul pada daftar isi. Tentunya diambil yang menurutnya bagus di antara judul-judul yang ada.

Kedua, lihat isi tulisan kita temannya apa dan yang di bahas apa. Kalau tema tulisan tentang guru dengan segala kondisinya. Pasti kita buat judul yang ada kaitannya dengan tulisan.
Contoh,  sekarang saya sedang menulis buku 8 Kado Spesial Sang Bintang. Tema sentralnya tentang bagaimana menjadi sang bintang, tentunya bagaimana cara belajar sang bintang, kenapa harus menjadi sang bintang, terus kisah-kisah sukses sang bintang.

Usahakan judul cover singkat, menarik, dan syarat makna.
Begitu kira-kira dari saya 🙏

P4 
Assalamualaikum w.w. perkenalkan saya Umi Agus Farida asal Marabahan Kalsel, terimakasih atas ilmu dan motivasi 😭 bapak narsum yang hebat dan bermartabat. Mohon izin bertanya, setahun yang lalu saya kehilangan laptop dan kecelakaan, tangan kiri digips karena retak dan gigi rontok karena tersungkur di aspal. Alhamdulillah dalam masa penyembuhan saya melihat gabung grup WA Belajar Menulis akhirnya saya gabung. Alhamdulillah teman-teman di grup sangat baik dan rela membantu walaupun saya menulis cuma lewat WA Alhamdulillah telah bisa menulis antologi sebanyak 25 buku lebih. Terimakasih sahabat literasi tercinta ❤️. Pertanyaan saya, bagaimana caranya agar tetap eksis menulis dan semangat menulis setiap hari? terimakasih 🙏

J4
Waalaikum salam, bunda Umi Agus Farida.
Semoga sehat dan sukses selalu.
Saya juga menulis dengan HP. Saya menulis di aplikasi catatan.
Semua kembali kepada diri masing-masing. Sekarang kita lihat kepada diri kita, niat kita menulis untuk apa? Tentunya banyak alasan, dan hal ini pasti sudah dikupas oleh narasumber sebelumnya.

Saya itu setiap hari menulis walaupun pendek. Terkadang menulis artikel, puisi, pantun, terkadang saya selingi belajar yang lain. Jadi bunda keistiqomahan menulis tergantung diri kita.
Sebaiknya menulis yang ada manfaatnya untuk diri maupun orang banyak.
Begitu bunda, maaf jika tidak memuaskan 🙏🙏🙏

 P5 
Assalamu'alaikum ww. Saya suyatinah dari yogya.
Semoga Cing Ato segera pulih seperti sediakala. Aamiin
Cing, tantangan untuk bisa menghasilkan buku setelah 20 pertemuan sangat menantang,apalagi tantangan dari prof. Ekoji. Namun kadang ragu dengan kemampuan saya, harus banyak referensi yang dibaca, sementara kerjaan seolah gak habis2...
Gimana Cing Ato mampu memompa semangat sampai bisa menghasilkan banyak karya?
Terimakasih Cing
Pertanyaan terus bergulir ni cing.  Masih ada 2 penanya namun waktunya udah limit hihihi mohon arahan cing kita lanjut ato gimana ?  🙏🏼

J5
Waalaikum salam, bunda Sutinah.
Bunda setiap kita punya genre masing-masing. Tulis saja dahulu yang kita bisa dan kuasai. Itu saja dahulu. Saya terus terang saja dahulu menyusun kalimat saja tidak bisa. Maka itu, saya awali menulis dengan menulis apa yang pernah dialami. Itu lebih mudah. Tujuan salah pertama belajar menulis dengan bahasa yang saya bisa. Nanti jika tulisan kita sudah bagus baru masuk ke tahap berikutnya.

Ya, memang terkadang kita ciut duluan sebelum berbuat. Banyak itu saya temui di antara teman. Saya kasih masukan sekarang malah tulisan beliau lebih bagus..  

Bersyukur kita punya prof Eko yg peduli dengan guru.... tentunya kalau ingin berkolaborasi dengan beliau ya, kita sudah siap lahir batin. Jangan setengah-setengah....
Jadi bunda kas…🙏

P7
Assalaamu ‘Alaikum Warahmatullahii Wabarakaatuh
Nama Saya Arham asal Donggala Sulteng 
Menyimak paparan Cing Ato saya termotivasi dengan slogan “Menulislah setiap hari dan lihatlah apa yang terjadi” dan Kalimat ini sebagai penyemangat narsum, sekaligus saya pun ingin membangkitkan dan mengajak teman untuk menulis. Walau terkadang dinyinyir saya tetap maju pantang surut ke belakang. Karena saya ingat pesan Om Dedi"Ingat apa yang menurut kita bagus belum tentu orang lain menerima" artinya terus berjuang, pertanyaan saya sesuai tema pelatihan malam ini menulislah dikala sakit, hal ini sangat sulit dilakukan oleh beberapa orang karena akan terganggu konsentrasi membangkitkan semangan dan bahkan ide pun susah untuk dimunculkan, bagaim…

J7
Waalaikum salam, mas Arham semoga sehat dan sukses selalu.
Kebetulan saya sudah tahu kuncinya sebelum sakit, ditambah saya ikut pelatihan di gelombang 8 dan pelatihan-pelatihan menulis lainnya. Sehingga apa yang harus saya tulis saya sudah tahu, tinggal memperkaya tulisan lewat internet dan buku-buku.

Kebetulan saya hanya sakit kelumpuhan, otak saya masih normal dan tidak terganggu. 
Kebetulan juga saya ambil cuti 3 smter. Jadi satu semester saya sempatkan untuk menulis. Karena hanya menulis yang saya bisa lakukan.
Justru dengan menulis saya ingin melupakan penyakit. Kalau saya melakukan sesuatu, maka saya hanya memikirkan penyakit terus. Maka itu, saya menulis saja hingga penyakit itu bosan dan kabur.
Terima kasih...

Saat sesi tanya jawab selesai, Cing Ato dengan closing statement yang Luar Biasa...
"Menulis itu sebuah keterampilan, tak ubahnya seperti keterampilan pada umumnya. Agar menjadi terampil dibutuhkan latihan terus-menerus. Begitu juga dengan menulis."

Alhamdulillah meskipun terlambat resume pertemuan ke-19 telah selesai kubuat, selalu bersyukur  atas selesainya beberapa tugas dan kegiatan rutin di sekolah maupun di rumah. Semoga Alloh selalu memberikan kekuatan, kesehatan, kemauan untuk selalu berbuat baik...termasuk menguatkanku untuk segera menulis apapun yang bermanfaat untuk orang banyak.

Terima kasih Cing Ato Narasumber Luar Biasa Sabar dan Hebatnya  atas ilmu dan pengalaman yang Cing Ato bagikan, sehat dan selalu semangat Cing Ato...terima kasih juga pada  Bunda Shima Moderator Keren yang telah memandu pertemuan ke-19 ini dengan super keren. Semoga apapun yang  disampaikan menjadi pahala dan berkah bagi anda dan kita semua. Aamiin...

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam Literasi

Komentar

Postingan populer dari blog ini