RESUME PERTEMUAN KE-13

                                "PROOFREADING SEBELUM MENERBITKAN TULISAN"

                                HARI/TANGGAL        :   SENIN, 1 NOVEMBER 2021

            NARASUMBER          :   SUSANTO, S.Pd

          MODERATOR             :   ROSMINIYATI

                                                       PENULIS                     :   RENI LESTARI

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua, salam sehat dan selalu semangat,

Alhamdulillah, malam ini KBM sampai pada pertemuan ke-13, sesibuk apapun aktivitas sebelum masuk KBM aku menyempatkan dan menguatkan fisik dan pikirannku agar tiap pertemuan KBM bisa diikuti. Semoga...

Seperti biasa sebelum masuk ke materi inti  Moderator hebat kita Bunda Rosminiyati mengucapkan salam dan menyapa hangat peserta KBM, serta memperkenalkan Narasumber Keren malam ini  Bapak Susanto, S.Pd bisa disapa Pak D, yang akan memaparkan materi Luar Biasa "Proofreading Sebelum menerbitkan Tulisan".

Bunda Ros, selaku Moderator acara menyampaikan bahwa  kuliah  malam ini dibagi menjadi 4 sesi:
1. Pembukaan
2. Penjabaran materi 
3. Sesi Tanya Jawab 
4. Penutup 

Bagi yang ingin bertanya, silakan menghubungi nomor 08127396949

1. PEMBUKAAN

Bunda Ros, mengajak peserta untuk berdoa mengucap bismillah sebelum memulai perkuliahan, agar mendapatkan keberkahan dan rida Allah. Mengajak semua peserta berdoa menurut agama dan keyakinan masing-masing.

Moderator Keren Bunda Ros, mengajak peserta KBM untuk berkenalan dengan Narasumber Hebat, Guru yang akan menyampaikan materi, memberikan ilmu kepada kita malam ini. 

2. PENJABARAN  MATERI

Terima kasih, Kak Ros moderator kita, Guru jadul yang bermetamorfosis menjadi Guru Gaul Pembelajar    Menjura, salam hormat. Demikian sapaan hangat Pak D pada Bunda Ros dan semua peserta KBM. Mengucap salam dan menceritakan bahwa Pak D alumnus BMMWABO&PGRI G-15. Belajar Menulis melalui WA Bersama Omjay & PGRI Gelombang 15. 

Pada saat itu (Belajar di G-15) seingat beliau belum ada materi Proofreading. "Saya yakin, ada (mungkin banyak) di antara Bapak atau Ibu yang sdh menjadi Proofreader Profesional. Oleh karena itu, saya mohon izin. Ibarat menggarami lautan, untuk Bapak dan Ibu yang berprofesi sebagai proofreader, kita dapat berbagi pada kesempatan selanjutnya. Sebelum saya menyampaikan materi, saya sampaikan tujuan belajar kita malam ini".

Setelah membaca, menyimak, dan/atau menyaksikan video tentang proofreading dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, peserta KulWap dapat : 

1. Menjelaskan pengertian proofreading
2. Menjelaskan hal-hal yang menjadi objek proofreading 
3. Melakukan proofreading menggunakan KBBI dan PUEBI Daring sebagai alatnya.

Seperti di kelas ya, Pak/Bu, Jika ke-3 tujuan di atas sudah dikuasai, saya kira tidak perlu lagi mengikuti kelas malam ini. Sebenarnya, saya bukan "proofreader ataupun editor profesional". Namun, beberapa teman di grup menulis, memberi kesempatan untuk melakukan uji baca naskah-naskah mereka lalu meminta saya menjadi editor bukunya. Beberapa buku karya teman yang saya ikut di dalamnya sebagai editor di antaranya:

1. Kunci Sukses Menjadi Moderator Online (Aam Nurhasanah), Desember 2020.
2. Patidusa Pujangga Wiyata, Antologi Puisi Nusantara Bergema (Aam Nurhasanah, dkk), Januari 2021.
3. Bait-bait Kerinduan, Antologi Puisi Ungkapan Rasa Rindu (Rofiana, S.Pd., dkk), Maret 2021, Januari
    2021.
4.  Haru Biru Perjalananku, Catatan Perjalanan Tugas Kepala Sekolah Daerah Terpencil dan Satu Atap
    (“Ambu” Tini Sumartini), Maret 2021.
5.  Merajut Goresan Tinta Berbuah Karya (Herni Sunarya Banah, S.Pd.), Maret 2021.
6.  Purwakarya Literasi, antologi peserta Gel 18 (2021)
7.  Membongkar Rahasia Menulis ala Guru Blogger (Bersama Bu Noralia Puspa Yunita dkk), Juli 2021.


Pak D terakhir diberi kesempatan menjadi editor buku Blogger Milenial, Ibu Maysaroh. Beberapa waktu lalu, beliau baru selesai menguji baca dan mengedit tulisan teman blogger yang mau bikin buku Solo agar lulus dan mendapat Sertifikat Pelatihan Menulis ini. Satu lagi naskah, belum beliau kembalikan karena masih harus diuji baca kembali, Buku karya Ibu Sumarjiyati tentang penulisan cerpen. Semoga beliau diberi kelancaran. Aamiin...

Mengawali sesi penjabaran materi Pak D menjelaskan arti Proofreading. Proofreading atau kadang disebut dengan uji-baca adalah membaca ulang sebuah tulisan, tujuannya adalah untuk memeriksa apakah terdapat kesalahan dalam teks tersebut. Kesalahan yang dimaksud di sini termasuk kesalahan penggunaan tanda baca, ejaan, konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah, hingga pemenggalan kata. 

Menurut beliau perlu juga diketahui bahwa proofreading tidak sekadar menyoroti kesalahan tanda baca atau ejaan, tetapi juga logika dari sebuah tulisan, apakah sudah masuk di akal atau belum.
Jadi, tugas seorang proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda baca. Seorang proofreader juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang ia uji-baca bisa diterima logika dan dipahami.
Proofreader harus dapat mengenali:
Apakah sebuah kalimat efektif atau tidak
Susunannya sudah tepat atau belum
Substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak

Mengapa harus melakukan proofreading?

1. Proofreading oleh penulis

Proofreading adalah aktivitas memeriksa kesalahan dalam teks dengan cermat sebelum dipublikasikan atau dibagikan. Oleh karena itu, kegiatan ini sesungguhnya adalah kegiatan akhir setelah tulisan diselesaikan. Lakukan proofreading HANYA DAN HANYA JIKA tulisan sudah selesai, naskah buku sudah selesai. Para Guru Menulis, selalu menasihati: *"Tulis saja, jangan pedulikan teknis. Salah nggak papa mumpung ide masih mengalir. Jika sudah selesai, barulah kita lakukan editing."Jika proofreading dilakukan oleh penulis, kapan melakukannya? Jika naskah sudah selesai, lakukan proofreading setelah naskah diendapkan beberapa saat. Terjemahan "saat" bisa hitungan jam atau hari. Agar dapat objektif.

 2. Proofreading oleh "orang lain"
Jika proofreading dilakukan oleh penulis setelah naskah diendapkan, maka ketika melakukannya, ia bertindak sebagai "CALON PEMBACA". Berikut langkah-langkah Proofreading oleh "Orang lain" :

Langkah Pertama
Merevisi draf awal teks, seringkali membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan atau menghapus seluruh bagian.

Langkah Kedua
Merevisi penggunaan bahasa: kata, frasa dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks.

Langkah Ketiga
Memoles kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. Memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.

Langkah keempat
1.  Cek ejaan. Ejaan ini merujuk ke KBBI & PUEBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya
     penerbit
2.  Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI
3.  Konsistensi nama dan ketentuannya
4.  Perhatikan judul bab dan penomorannya

Menurut pak D hal-hal  di atas berlaku untuk semua naskah, Termasuk naskah tulisan di BLOG.
"Jika Anda seorang blogger (dulu belum, mungkin) setelah ikut pelatihan di kelas ini, Anda adalag bloger karena resume dipublikasikan di blog". Nasehat yang luar biasa dari pak D :
  • Hindari kesalahan yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata. Sedikit bahkan tidak adanya kesalahan penulisan (typo) akan membuat pembaca nyaman.
  • Kesalahan lain misalnya, memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya.
  •  Untuk ini, penulis mestilah menguasai EYD (sekarang PUEBI) dan kata-kata baku di KBBI
Peserta diminta sambil membuat resume,  ada gangguan jaringan di lokasi Pak D, saran Bunda Ros.
Cara mudah melakukan proofreading terutama pada ejaan yaitu :
  • Setelah tulisan di blog selesai, buka jendela draft, dan buka juga jendela pratinjau.
  • Baca tulisan pada jendela pratinjau
  • Jika ada kesalahan penulisa, blok kata yang salah lalu di copy
  • Setelah itu buka jendela draft, tekan tombol CTRL + F
  • Tempelkan salinan tadi di kolom pencarian CTRL + V
  •  Akan muncul highlight tulisan, kita lakukan perbaikan, setelah itu klik tombol simpan atau CTRL + S
  •  Buka jendela pratinjau, kemudian refresh atau tekan tombol F5
Begini ilustrasi melakukan proofreading, namun beliau  menggunakan Wordpress dengan mode penulisan Classik, dan sayangnya beliau tidak menyisipkan suara. Wow! Mantap sekali materi malam ini. Agar tulisan kita nyaman dibaca dan informasi/pesan yang ingin kita sampaikan dapat dipahami dengan baik oleh pembaca, kita perlu melakukan proofreading baik oleh diri sendiri maupun orang lain dalam rangka melakukan perbaikan sebelum tulisan diterbitkan, dengan menggunakan KBBI dan PUEBI. 

"Demikianlah materi inti dari Narasumber kita yang luar biasa pada malam ini.
Sekarang kita memasuki sesi tanya jawab. Seperti biasa, penanya mengirimkan pertanyaan dengan format nama, alamat dan kirim ke 08127396949, menutup sesi penjabaran materi malam ini"  Moderator keren Bunda Ros mengakhiri sesi panjabaran materi.

3. TANYA JAWAB

 P 1
Assalamualaikum Bapak, saya Susan Anggraini dari Pangkalpinang ingin bertanya, berapa lama waktu yang diperlukan untuk melakukan Proofeading dalam satu buku serta bagaimana kita dapat mengetahui bahwa hasil Proofeading yang telah kita lakukan itu sudah baik atau sempurna. Terima kasih atas jawabannya Pak.

 J1
Waktu relatif ya, Bu.
Belajar dari pengalaman, perlu waktu “beberapa hari” untuk membaca naskah secara utuh.
Mengulangi membaca dan menandai kesalahan
Membaca lagi disertai perbaikan tulisan, ini memakan waktu “beberapa hari”
Diamkan setidaknya dua atau 3 hari
Lalu priksa kembali, dan naskah dikembalikan kepada penulis, untuk diperiksa kembali.
 Periksa tulisan sendiri, wkatunya tergantung penulis, semakin teliti tentu semakin lama

P2
Assalaamu ‘Alaikum Warahmatullahii Wabarakaatuh,, Perkenalkan Nama Saya Arham, S.Pi asal Donggala Sulawesi Tengah BM Gelombang 21 ingin bertanya kepada narsum yang boleh dikata professional dalam mengedit dan merevisi sebuah karya tulis sebelum di terbitkan, menarik sekali materi yang disampaikan walau hanya via chat WA Group, Proofreding pada dasarnya aktivitas memeriksa kesalahan teks dengan cermat sebelum di publikasikan baik media cetak maupun media komunikasi lainnya, pertanyaan saya dalam melakukan pemeriksanaan kesalahan atau lebih halusnya mengedit sebuah naskah membutuhkan suatau pemikiran yang pasti dan tepat tentunya memiliki etika dalam aktivitas tersebut, bagaimana strategi yang baik agar tulisan yang kita publikasikan itu menarik, bisa dite…

J2
Luar biasa Pak/Bu Arham, S.Pi
Agar menarik, strateginya:
1. Tulisan sesuai dengan tema yang dibahas, mengandung unsur yang diperlukan, SIDAMBA terjawab:
    Siapa, Di mana, Apa, Mengapa, Bagaimana, dan Kapan terpenuhi sesuai tema.
2. Struktur kalimat yang digunakan baik dan benar S-P-O-K nya. 
    Apakah kalimat tunggal atau kalimat majemuk. Jika kalimat majemuk bertingkat dengan anak
    kalimat, tulis dengan struktur yang baik dan benar.
3. Upayakan tidak ada kesalahan ejaan/penulisan/pemenggalan kata
4. Pilihan kata bagus, kata baku yang digunakan sesuai KBBI

Agar bisa diterima logika?
He he he, substansi tulisannya rasional, wajar.
Bagaimana, Pak/Bu Arham?

P 3
Assalamualaikum, saya mau bertanya. 
1. Apakah perbedaan proofreading dan editing ? 
    Apakah pekerjaan editor sama dengan proofrider? 
2. Apakah proofreading berlaku juga untuk dokumen-dokumen penting?
    Oh, ya, tadi tidak memperkenalkan diri.
    Siap,,,Terima kasih Pak atas pencerahannya ,,menarik sekali, karena walaupun kita sudah memiliki 
    sebuah tulisan yang kemudian di simpan dulu dalam draft namun diperlukan yang  namanya                 Profreeding yang diawali dari si penulis itu sendiri,,,,,semoga saya di beri kesempatan untuk lebih        berkomunikasi dengan Narsum hebat kita malam ini,,,, (Arham).

J3
Dari: Anonim
No. 1
Sependek pengetahuan saya, editing lebih fokus pada aspek kebahasaan, sedangkan proofreading selain aspek kebahasaan, juga harus memperhatikan isi atau substansi dari sebuah tulisan.
Jadi, proofreading tidak sekadar menyoroti kesalahan tanda baca atau ejaan, tetapi juga logika dari sebuah tulisan, apakah sudah masuk di akal atau belum.

No. 2
Ya

P 4
As wr wb Kenalkan saya Nur Eni dari Kalimamtan Utara ingin bertanya Apa saja Tanggung Jawab seorang Proofreader?
Terimakasih

 J4
Terima kasih Ibu Nur Eni dari Kalimantan Utara, 
Tanggung jawab proofreader, memastikan bahwa tulisan si penulis efektif. Artinya, hasil uji baca sesuai dengan apa yang maksudkan oleh penulis. Mereka berdua Penulis dg Proofreader tidak bkerja sendiri-sendiri.

Contoh:
“Ibu, kalimat pada paragraf ini maksudnya bagaimana? Apakah maksud tulisan Ibu seperti ini?”
Lalu penulis pun merespon.
“Maksudnya begini pak, bla … bla … bla ….”
Proofreader pun membalas, “O, begitu, jadi saya perbaiki menjadi seperti ini?”
Misalnya begitu.

Jika dilakukan oleh penulis sendiri, si penulis yang memposisikan sebagai pembaca bertanya pada diri sendiri: KALIMAT INI MAKSUDNYA APA, YA

P 5
Assalamualaikum 
Saya, Susi dari Kayu Agung, Sumatera Selatan
Dalam kegiatan proofeading, kesalahan logika seperti apa yang biasanya terjadi, Pak? Apakah karena penggunaan imbuhan yang kurang tepat atau memang karena salah dalam memilih kata?
Terimakasih, Pak.
Wasalam

J5
Terima kasih, Bu Susi 
Aha, Wong kito, salam dari Musi Rawas, Bu Susi.
Kesalahan logika yang terjadi: substansi materi dengan penjelasan sebelumnya.

Misalnya, pada BAB sebelumnya dijelaskan bahwa kata baku dalam cerpen digunakan dalam narasi. Untuk dialog tidak harus, karena dialog mencerminkan bahasa lisan yang dikutip menjadi tulisan.

Nah, pada contoh cerpen (yang penulis tersebut buat) ternyata narasinya menggunakan kata-kata yang tidak baku. Ini kan bertentangan dengan penjelasan sebelumnya. Proofreader melakukan konfirmasi kepada penulis, lalu dilakukan perbaikan. Jadi, proofreader dengan penulis tidak bekerja sendiri-sendiri, ya. Isi tulisan sepenuhnya hak cipta penulis dan tanggung jawab penulis.

Proofreader/editor memolesnya saja agar kalimatnya menjadi “bagus”.
 Contoh proofreading/editing:
Kalimat:
Pada saat jam istirahat mengajar ada beberapa guru bercengkerama sambil minum teh yang disiapkan oleh petugas kantin yang biasa setiap hari menyajikan minuman bagi guru didalam ruang guru pada masing masing meja guru tersebut.

Kalimat itu terdiri dari 34 kata
Banyak kata dalam kalimat disarankan tidak lebih dari 20 kata
Kalimat tersebut perlu diedit kembali.
Pada saat jam istirahat mengajar ada beberapa guru bercengkerama. Mereka bercengkerama sambil minum teh yang disiapkan oleh petugas kantin yang biasa setiap hari menyajikan minuman bagi guru di dalam ruang guru.atau Pada saat jam istirahat mengajar ada beberapa guru bercengkerama. Mereka bercengkerama sambil minum teh yang disiapkan oleh petugas kantin yang biasa setiap hari menyajikan minuman bagi guru.

 P 6
Assalamualaikum w.w. perkenalkan saya Umi Agus Farida. Terimakasih atas ilmunya dan mhn izin bertanya, saat tertentu saya membaca ulang apa yang telah saya tulis dan ternyata banyak yang salah dan akhirnya tinggal sedikit, bagaimana cara menyikapinya. Satu lagi pak, saya ingin mengajak siswa ke suatu percetakaan, apa saja yg harus saya persiapkan, trimakasih .
Mohon diperjelas: saat tertentu saya membaca ulang apa yang telah saya tulis dan ternyata banyak yang salah dan akhirnya tinggal sedikit, bagaimana cara menyikapinya. maksudnya bagaimana
Mengajak siswa ke percetakan: darmawidata atau menerbitkan tulisan?

J6
Silakan Ibu Umi, perjelas pertanyaannya.
Mungkin maksudnya menyikapi sisa yang masih salah sedikit, Pak D.
Sepertinya menerbitkan buku.
Semoga saya tidak keliru memahami
Saat tertentu, berarti tulisan sudah lama jadi, baru dibaca kembali. Bagus
ternyata banyak yang salah dan akhirnya tinggal sedikit ---> jika maksudnya tinggal sedikit yang salah, ya perbaiki lagi tulisannya sesuai kesalahan. 

Ingin mengajak siswa ke suatu percetakaan, apa saja yg harus saya persiapkan ----> jika maksudnya berdarmawisata, siapkan segala sesuatunya termasuk maksud kunjungan.

4. PENUTUP
    Bunda Ros mempersilakan Narasumber hebat Pak D memberikan closing statement.
Pak D memberikan Satu contoh lagi "Contoh sederhana proofreading" :

Teks asli

Membuat cerita fiksi memang sedikit berbeda dengan cerita non fiksi. Tetapi cerita non fiksi dapat disampaikan dengan gaya cerita fiksi agar lebih menarik. Tentu sepanjang tidak bertentangan dengan aturan penulisan karya non fiksi yang telah ditentukan, seperti makalah ilmiah, laporan penelitian, dan sejenisnya.

Teks Perbaikan

Membuat cerita fiksi memang sedikit berbeda dengan cerita nonfiksi. Tetapi, cerita nonfiksi dapat disampaikan dengan gaya cerita fiksi agar lebih menarik. Tentu sepanjang tidak bertentangan dengan aturan penulisan karya nonfiksi yang telah ditentukan, seperti makalah ilmiah, laporan penelitian, dan sejenisnya.

"Pernyataan Penutup dari saya":
Kuman di seberang lautan tampak, Gajah di pelupuk mata tidak tampak.
Juga teringat ketika teman-teman nonton bola di tribun atau di televisi.

Bapak sebagai penulis adalah pemain bola yang menggiring bola ke gawang lawan. Kadang tidak tahu di depan ada pemain yang hendak menjegal. Kami penonton di kejauhan tahu benar ke mana bola harus ditendang. Demikian pula menulis, jadi perlu orang lain untuk ikut membaca tulisan kita. 

Kita tidak mungkin menguasai segalanya, hanya orang-orang tertentu yang ditakdirkan memiliki kompetensi: penulis, proofreader, editor, sekaligus.
Pak D mengajak peserta untuk menyimak video Belajar Bahasa melalui link berikut :


Resume materi ke-13 ini, alhamdulillah selesai aku buat, makin bertambah ilmu dan pengalaman yang aku peroleh dari Narasumber Hebat dan Moderator Keren Bunda Ros. Materi ini pada level SD kelas 6 berupa penugasan memperbaiki ejaan  pada teks bacaan atau pada soal, membuat kalimat atau memperbaiki kalimat dengan menggunakan kalimat efektif, menemukan kosakata baku pada soal  atau pada teks bacaan. 

Terima kasih tak terhingga pada Pak D dan Bunda Ros, selaku  Narasumber Hebat dan Moderator Keren pada kuliah malam ini. Semoga ilmu dan pengalaman yang diberikan pada kami peserta KBM 21, dan KBM 22 menjadi ladang pahala bagi Pak D dan Bunda Ros. Aamiin...

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...
Salam Literasi...


Komentar

  1. Bunda Reni njozzz lengkap komplit

    BalasHapus
    Balasan
    1. Matur nuwun sanget Bun, sampun mampir wonten blog Kulo.
      Insyaa Allah aku mau WB ke blog Bunda 🙏😊

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini